Jumat, Februari 22, 2008

Tuhan Pada Diri Manusia

Tentu kita sudah tahu bahwa sejatinya Tuhan mencakup seluruh makhluk NYA. Jari yang saya pakai untuk membuat post ini adalah milikNYA, seluruh anggota tubuh yang (bisa/tidak bisa) saya kendalikan selama ini juga milikNYA, begitupun "Santi","Mba Indah", "Angga", "Mama nya Selma", "Mba Ani", hingga "Kolor Bolong" sekali pun adalah asli milikNYA. Sang Khalik Berhak untuk berkehendak apapun terhadap apapun bentuk ciptaanNYA.

Ketika Tuhan mengirim orang -yang tidak pernah kita kenal atau bahkan pernah bertemu sekali pun- untuk datang menghampiri kemudian ramah bertanya "maaf mba, sekarang jam berapa yah?"
Sadar atau tidak kita sudah meng aplikasikan makna Tuhan dalam diri kita ketika kita ikhlas menjawab pertanyaan Tuhan dalam diri orang tersebut yang menanyakan jam.
Kamu sudah mengejewantahkan secuil dari sifat Tuhan yang ada pada diri mu ketika kamu melakukan (bahkan secuil) kebajikan untuk Tuhan yang juga mencakup pada diri manusia lain di sekitar mu, maka berlimpah lah pahala dari NYA atas segala kebajikan mu. Amin.

Lalu apa jasa yang telah kamu lakukan terhadap Tuhan? ketika (sadar/tidak sadar) lancang marah kepada Tuhan yang juga ada dalam diri seorang pembantu.
Apa jasa kita terhadap Sang Khalik? ketika (langsung/tidak langsung) membentak NYA yang juga bersemayam pada diri seorang tukang parkir.
Apa jasa kita terhadap Sang Maha Kuasa? ketika kita berbuat tidak layak terhadap mereka saudara2 kita yang Maha di sayangiNYA.
Apa jasa mu terhadap Sang Maha Suci? ketika perkataan dan tindakan mu menyakiti Tuhan yang bersemayam pada diri kedua orang tua, kaka, adik, sahabat, pacar, teman, Blogger atau siapapun manusia yang telah di ciptakan NYA dengan penuh kasih sayang...

Demi Dia yang mengatur seluruh alam semesta ciptaanNYA, yu mari yuuu... kita berjuang sebisa mungkin untuk mengendalikan nafsu yang juga di simpanNYA dalam setiap diri kita.
Kita hindari penyesalan dari sekarang agar tak ada penyesalan ketika (di mana) nanti Ruh kita sudah tidak bisa lagi untuk menyesal.
insyaAllah.

Sabtu, Februari 16, 2008

Pe eR

Post ke 2 yang menceritakan tentang diri saya sendiri, keduanya berbentuk Pe eR. Karena nona cantik yang ngasih Pe eR sudah kembali dari hiatus nya, jadi yah... terima kasih untuk "non angga" yang sudah memberi kesempatan kepada saya untuk menjadi narsis di sini...
maap yah bu kalo aku paling terlambat ngumpulin Pe eR nya.
Okeh lah langsung ajah yah...

5 things in my bag :
1. Dompet.
*sama lah yah kaya yang laen
2. Alat corat-coret.
*sudah pasti bareng kertas nya
3. Victorinox.
*piso lipet yang tergabung dengan alat bantu lain nya
4. recehan.
*biasanya di temani permen dan obat2an
5. Al Quran.
*yang membuat tas saya aga spesial (menurut saya)

5 things found in my wallet :

1. Duit.
*walopun kadang hadir kadang absen
2. KTP.
*sama SIM yang udah kadaluarsa
3. Kartu ATM.
*yang udah jarang ketemu sama mesin nya
4. Anting.
*masa2 transisi untuk di "buang"
5. sobekan tips.
*biasanya nyolong di koran ato majalah

5 things found in my room :
1. meja, lemari, kasur.
*biasa aja, kamar yang laen juga gitu kan...
2. produk hiburan.
*TV, PS 2, TAPE, DVD, Action Figure, Die Cast, poko nya brantakan lah
3. Alat Bercinta.
*Al Quran, Sejadah beserta yang lain nya.
4. Tumpukan Buku.
*tapi lebih banyak komik nya
5. Cemilan.
*niat nya buat ngemil tapi malah lebih sering di cuekin

5 things I’ve always wanted to do :
1. Benerin dandanan. *
insyaAllah pelan2 yah
2. Membuat orang tua mandiri.
*mohon do'a nya yah
3. Kerja lebih baik lagi.
*tolong di ajarin aja yah
4. Ikut kajian lagi.
*tgl 23 masih lama ga yah...
5. Nikah.
*ummm... kapan2 aja deh terserah Beliau

5 things I’ve currently....:
1. Ngopi
*akhir2 ini udah mulai ga kekontrol sehari ngabisin berapa gelas
2. Ngeroko
*yang kayanya mulai boros juga
3. Ngerjain Pe eR
*mudah2an ga mengecewakan yah ngga
4. Nyuruh2 OB
*kasian dia... mudah2an tetep ikhlas di suruh2 yah
5. Apa lagi yah
*mungkin selebih nya kegiatan yang beberapa orang akan menganggap riya

Hamdallah kelar juga Pe eR nya...
maap yah ngga kalo kurang ini itu.
semoga cukup memuaskan.
amin.

Selanjutnya Pe eR ini saya teruskan untuk siapa saja yang berminat...

Sabtu, Februari 09, 2008

mencari Tuhan

Suatu pagi selepas subuh Sunan Muria bersama istri nya menikmati matahari terbit di teras depan rumah nya.

Di antara sayup nyanyian burung, suara istri Kanjeng Sunan Muria halus terdengar merdu menyapa, "Kanjeng Sunan..." ucap nya memulai percakapan " ...selama ini insyaAllah aku telah mengerjakan apa yang telah kau ajarkan padaku hingga saat ini, yaitu untuk mengisi hidup dengan banyak beribadah padaNYA , seperti shalat 5 waktu dan shalat sunah lain nya, puasa yang di wajibkan dan yang di sunah kan, zakat atau sedekah, membantu sesama, mengaji, tersenyum, silaturahmi, menjaga kebersihan, bertasbih, berbakti pada mu atau apapun insyaAllah semua aku lakukan dengan ikhlas hanya untuk DIA pemilik raga ini..."
Kalimat nya terhenti...
Wajahnya tertunduk terbebani sesuatu...
Lalu menghela nafas panjang...

"AlhamduLillah..." jawab Sunan Muria "semoga berkah dan rahmah NYA berlimpah atas segala kebajikan Nyai" doa sang Sunan kusyu.
"Amin Ya Rabb al Amin..." bisik sang istri lirih...
"mmm... lalu nyai...?" tanya Kanjeng Muria penasaran.
"suami ku..." sang istri melanjutkan kalimatnya
"sampai saat ini aku masih juga belum menemukan Tuhan itu di mana...?
aku masih juga belum mengenalNYA...
Bagaimana aku bisa mencintaiNYA jika aku masih juga belum bisa untuk menemukanNYA, wahai suami ku..."

Ungkap nya lugas...
Matanya berkaca...
Tangan lembut nya menggenggam erat jemari suami nya yang manis tersenyum menatap istri nya.
"Wahai suami ku yang di utus Sang penguasa alam semesta, bisakah kau tunjukan padaku di mana kah Tuhan ku berada...?" penuh harap matanya menatap wajah Wali Allah itu...

Kanjeng Sunan menarik nafas panjang, bersandar pada bangku nya, matanya menatap jauh ke arah sinar matahari yang damai perlahan muncul dari arah timur.
"Wahai Istriku..." Beliau mulai menjawab.
"Kau lihat setetes embun yang ada di ujung daun itu...?
Jika di ibaratkan lembar daun itu adalah tubuh kita, dan setetes embun itu adalah jiwa kita, lalu di dalam tetes embun itu ada "titik putih" bersemayam, bias pantulan dari cahaya sinar matahari...
Maka titik putih itulah Tuhan.

Jika daun itu dalam keadaan kotor masih mudah kita untuk membersihkan nya, namun jika tetes embun itu yang keruh sangat sulit untuk kita membuatnya bening kembali dan tentu saja tidak akan terlihat titik putih itu besemayam dalam embun nya."
Sunan Muria tertunduk...
Jauh menatap ke dalam hatinya...
Perlahan tertengadah meneliti langit...
Lalu tersenyum...

"Jika saja kita rajin untuk membersihkan tetes embun kita tentu cahayaNYA akan semakin terbias terang dan titik putih itu indah berkilauan, merefleksikan ke indahan embun dan daun nya, walau pun embun itu ada pada sebatang rumput liar.
Begitu banyak tetes embun itu tersebar pada lembaran daun, batang ranting, pohon, hutan, di hamparkan di seluruh permukaan bumi ini...
...Datang dan pergi sesuai kehendakNYA" ucap salah satu anggota Wali Songo ini mencoba menjelaskan.
"Begitulah nyai, bagaimana titik putih itu bersemayam dalam setiap tetes embun di ujung daun, tetapi pada hakikat nya matahari sumber dari cahaya titik putih itu tetap berada di atas kita..."

Kanjeng Sunan membelai lembut rambut istri nya yang diam terpaku menatap wajah nya.

Lalu diam...
Hening...
Tak ada kata terucap...

Matahari mulai meninggi, kehidupan pun di mulai kembali, dedaunan tertiup angin lalu tetes embun pun akhirnya jatuh ke tanah kemudian terserap musnah...
"Nyai istriku tercinta...
Sesungguh nya Tuhan menciptakan langit, bumi beserta isi nya adalah juga sebagai perumpamaan untuk kita, sebagai mahluk ciptaanNYA yang paling mulia..."
Kanjeng Sunan Muria mengakhiri cerita nya.

"AlhamduLillahi Rabbi Alamin..." bisik sang istri pada jiwa nya.

*Terima Kasih tak terlukis untuk Aby Maulana

Jumat, Februari 01, 2008

Mbak Lita's Poem


Star, I finally made my peace with Allah


After years and years trying to understand life

With so many mistakes I have done during my path

And so many false efforts to turn in my life

I now feel the pain I have given to others in my past

My eyes were shaded with darkness

My thoughts were full of sin

I now feel how my life was always filled with sadness

I now know how the devils were playing me around with a grin


But then I found a light… a star…

The one who was sent by Allah to save me

The miracle I never thought so far

That could happen to me


I know that Allah is keeping an eye at me

I felt his touch and presence even in my dream

I know that Allah is now keeping my star away from me

To judge whether I can keep my true faith it seems


Ya Allah, I trust you love me and will grant my wish

I am tired for always being lost and blind

I am tired for always being selfish

I am sure this is the sign to make up my mind


Tomorrow I will say my kalima.. my syahadat.. my oath

I have made up my mind even though my heart is still afraid

Afraid that I will not be the best in Allah’s hope

But I know Allah will always guide me to be a good muslimah as said


I have made my family especially my mom smile again


I thank you, star, for showing my way to Allah

With this you are holding your promise to never make me cry again

Star, I have made my peace with Allah

Ya Allah, this will be my first wish after being a true muslim

I wish that my star will return and always be my light in my life

The guide to coach me to be a good muslim

With this wish I hope you will return and stay in my life


AlhamduLillah Ya Rabb...
Wa Alaykum Salam Wa Rahmah Allah Wa Barokah tu Mbak Lita, dari saya pribadi dan seluruh team "nine oxen"