Senin, November 20, 2006

kebenaran


"WOY MINGGIR LOE...!!!"
lagi di jalan tiba2 ada yang teriak gitu.
(pernah ngalamin?)
mendengar intonasi bicaranya, melihat wujud fisik siapa yang ngomong, merasa gengsi diri terinjak, mungkin kita akan membalas teriakan tadi dengan teriakan yang lebih keras (kalo perlu) di tambah bumbu makian renyah nan pedas.
ato kita akan ke pinggir tapi di iringi dengan omelan-omelan sumpah serapah (bak kapten haddock om nya tintin) jadi BT lalu meninggalkan ganjalan di hati, bahkan tersimpan di otak sepanjang hari.
tapi kalo saat itu kita mau sedikit introspeksi lagi bahwa apa yang dia teriakin itu bener dan kita emang salah ada di tengah. bahwa kebenaran bisa muncul lewat cara apapun, di manapun, terhadap siapapun, lalu kita sadar bahwa kitapun mahluk yang sering lupa, insyaAllah kita bakal ke pinggir dengan ridho.
(itu hanya salah 1 contoh)
pada dasarnya kita adalah mahluk yang penuh kesalahan dan kebenaran sejati hanya milik-Nya. kita tidak bisa mengkotak-kotakan kebenaran sesuai keinginan kita, menganggap bahwa kebenaran hanya berpihak pada kita atau milik golongan tertentu saja, karena pada hakikatnya kebenaran hanya berpihak pada yang benar saja.
kebenaran bisa saja keluar dari tokoh umat tertentu, dari fakir miskin, dari orang cacat, dari konglomerat, dari tetangga, yang gendut, kurus, item, kriting, ato dari musuh kita sekalipun.
karena sejatinya Tuhan mencakup seluruh mahluk-Nya.
sayang kadang kita lupa ketika kebenaran muncul pada orang lain, kita lupa bahwa kita juga bisa saja salah, perbedaan fisik, ruang dan waktu (dualitas) bisa membuat otak slalu berfikir negatip.
ketidak ikhlasan kita menerima kebenaran dari luar sering meninggalkan bekas/sakit di hati, sadar ato tidak kadang kita suka memelihara sakit itu berlarut-larut bahkan kerap manambahnya semakin parah.
apakah kita akan 'pulang' dalam keadaan 'sakit'?