Senin, Januari 19, 2009

kebenaran 2

"Kebenaran" sejati nya bukan milik kita sendiri, apa yang kita anggap benar belum tentu benar di mata orang lain, begitu pun segala argumen yang saya tulis di sini belum tentu ini adalah sesuatu yang mutlak benar, seperti yang pernah saya bahas dalam "post" sebelum nya.

Setahu saya kebenaran itu sendiri di bagi menjadi 4 pendapat;
yang pertama adalah kebenaran yang absolut, yang tidak bisa di sangkal lagi, yaitu kebenaran yang datang nya dari Tuhan. contoh nya; pernyataan yang menyatakan bahwa kitab suci Al Quran itu sungguh asli buatan Tuhan, seperti yang di jelaskan dalam salah satu firman Nya:
"Tidak lah mungkin Al Quran ini di buat oleh selain Allah; akan tetapi Al Quran itu membenarkan kitab-kitab yang sebelum nya dan men jelaskan hukum-hukum yang telah di tetapkan Nya, tidak ada keraguan di dalam nya, di turunkan dari Tuhan semesta alam." [QS. 10;37]
dan sampai sekarang tidak ada satu hujjah (argumen) pun yang bisa mem bantah nya.

Yang kedua adalah kebenaran menurut pandangan umum atau yang di anggap benar oleh kebanyakan orang, misalnya; sudah umum kita menyepakati bahwa matahari itu terbit/muncul dari arah timur dan kita percaya bahkan yakin bahwa itu adalah pernyataan yang memang benar.

Namun pendapat umum kadang terbantah kan oleh pendapat yang ke tiga, yaitu kebenaran menurut pandangan ilmiah atau ilmu pengetahuan, yang menyatakan bahwa sebenar nya matahari itu tidak terbit/muncul dari mana pun, tetapi sebenar nya matahari itu diam melainkan bumi yang berputar, sehingga matahari terlihat seperti terbit dari arah timur.
lalu kita pun percaya bahkan yakin bahwa itu memang benar.

Tapi kedua pendapat itu pun terbantah kan oleh kebenaran yang ke empat yaitu pandangan secara filosofi atau falsafah, yang menyatakan bahwa matahari itu sekarang sudah muncul dari arah barat, matahari yang bisa juga di artikan sebagai cahaya kehidupan manusia kini sudah muncul dari arah dunia bagian barat, di sadari atau tidak kehidupan kita sekarang ini kebanyakan sudah berkiblat ke arah dunia barat; dari cara berpakaian, makanan favorit yang di banggakan, jenis aliran musik yang sering di dengar, tokoh idola yang di idamkan, sampai gaya berjalan atau gaya bicara nya udah ber aroma pizza banggget...
secara khiasan mungkin memang benar jika matahari saat ini sudah terbit dari arah barat.

lalu apa kata Tuhan tentang matahari yang memang Dia lah pencipta nya;
"dan matahari berjalan di tempat peredaran nya. demikian lah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui" [QS. 36;38]

Jumat, Januari 16, 2009

Fatihah

berlindung hamba hanya padaMu Tuhan
dari;
setiap gangguan
godaan
rayuan
bisikan
tipu muslihat

dan seluruh bentuk
atau tindakan para setan
yang Kau laknat dan kutuk


dengan menyebut namaMu; 'Allah'

yang benar-benar telah dan terus mengawasi
memberi rizki, memelihara juga menyayangi ku

pada saat kapan dan di mana pun hamba berada

sejati nya segala puji dan semua puja
hanya milikMu Tuhan pencipta, pemilik dan pengatur
seluruh isi semesta alam

yang Maha pengasih
Maha penyayang
Maha mengetahui segala isi hati
Maha perkasa atas segala sesuatu

satu-satu nya yang berkuasa
pada
setiap detik akhir
hidup dan mati seluruh mahluk

berkuasa akan setiap nyawa
dan raga seluruh manusia

berkuasa atas setiap inci waktu
berkuasa terhadap segala perkara
di dunia fana maupun di akhirat


sungguh
hanya kepadaMu lah hamba menyembah
ikhlas mengabdi
patuh berbakti
dan hanya padaMu juga hamba berdoa
memohon, berharap dan menggantungkan segala masalah
hidup dan mati hamba

tunjuk dan bimbing lah hamba
pada jalan yang lurus

jalan yang benar
jalan yang tidak berbelok
yaitu jalan yang telah Engkau anugrahkan rahmat
nikmat dan berkahMu
yaitu jalan yang Engkau ridhai

bukan dan jangan
jalan orang-orang yang Kau murkai

atau Kau timpa kan azab kepada mereka
bukan juga jalan orang-orang yang tersesat
yaitu jalan orang-orang yang akan Kau beri siksa
dan tentu juga bukan
jalan golangan orang-orang yang zhalim


amin...
kabulkan lah
sebagaimana Engkau telah mengabulkan
doa orang-orang yang Engkau kehendaki

Kamis, April 17, 2008

ibadah

Mungkin aga basi untuk ngebahas sesuatu yang rata-rata semua udah pada tahu, tapi menurut saya ini cukup penting untuk di posting, dengan harapan bisa mengingatkan saya lagi nanti...
Amin.

Banyak ilmu bertebaran terutama dari Al Quran yang menyampaikan pesan bahwa tujuan penciptaan diri kita manusia yang sedang menjalani hidupnya di alam fana ini adalah untuk ikhlas beribadah kepada Sang Maha Esa yang sudah mengatur semuanya.
Sejatinya Tuhan yang Maha Tinggi tidak akan merasa rugi jika kita tidak atau jarang beribadah, begitupun Dia Al Ahad tidak akan merasa untung jika kita banyak atau sering beribadah.
Menurut saya, perintah ibadah untuk kita manfaat nya adalah untuk diri kita sendiri, untuk pembentukan sifat atau karakter jati diri kita manusia yang "sebenar nya".

Misal nya;
Apapun agama nya jika kita sering melakukan ritual sembahyang dan sering mengingat Tuhan sedikit banyak itu akan membuat kita selalu ingat bahwa kita adalah seorang hamba yang tugas nya adalah untuk mengabdi, juga akan membuat kita selalu sadar bahwa kita pasti akan kembali kepada Sesembahan kita yang waktu kembali nya tidak ada seorang hamba pun yang tahu, agar kita tidak berlebihan mencintai apapun di dunia ini karna pasti akan kita tinggalkan nanti.

Pun juga jika kita terbiasa untuk menolong orang, membantu sesama, berbuat baik terhadap siapa saja adalah supaya kita menjadi terbiasa berbuat bajik dan membentuk sifat kita untuk seperti itu, yaitu selalu selalu berbuat kebajikan di setiap kesempatan sehingga kemana atau di mana pun kita tinggal orang-orang di sekitar kita juga akan merasakan manfaat dari keberadaan kita, lalu insyaAllah kita tidak akan ada masalah dengan ruang lingkup tempat kita menumpang hidup, kapanpun di manapun.

Begitupun jika sifat kita sudah menjadi dermawan, kita tidak akan merasa mempunyai beban untuk menyerahkan apa saja yang kita punya yang sementara ini, agar menjadi pembelajaran kita untuk selalu ikhlas ketika apa atau siapa saja yang kita miliki itu harus pergi, supaya kita tetap sadar bahwa apa yang selama ini kita anggap adalah milik kita pada akhirnya akan meninggalkan atau kita tinggalkan juga.
Masih banyak contoh ibadah lain yang masing-masing mempunyai argumen nya sendiri.

Seperti kita tahu bahwa Tuhan Maha Kaya, beliau tidak membutuhkan apapun atas diri kita, jika Sang Khalik berkehendak tentu tidak ada manusia yang memerlukan bantuan manusia lain nya tapi Dia lah Maha Tahu atas segalanya, -ingat- ibadah yang kita lakukan manfaat nya adalah untuk diri kita sendiri
Beribadah lah dengan ikhlas demi Sang Hakiki agar tidak ada pamrih atau kekecewaan jika harapan tidak sesuai kenyataan.

Jangan kaya saya sekarang ini yah...
yang kadang shalat aja karna emang ada mau nya, supaya dapet banyak pahala lah atau biar gampang lah untuk minta-minta, bahkan mungkin biar enak buat nyuruh-nyuruh Tuhan...
haduh... ampun...
nolongin orang aja nih tujuan nya malah biar gampang buat minta tolong lagi atau bisa aja karna emang ada udang di goreng tepung... heuheu kacaaaau...
belum lagi tindakan-tindakan lain yang mungkin niat nya aja udah salah...
Astagfirhu Allah

Sungguh, orang yang tersesat adalah orang yang tidak menemukan hikmah dari segala kejadian.

hhh....
mudah-mudahan lah yah...

Sabtu, Maret 22, 2008

kesalahan kecil

Wajar jika pendapat setiap orang berbeda-beda untuk menilai sesuatu, kadang ada hal-hal yang menurut saya susah tapi menurut kamu gampang, uang seribu rupiah yang menurut kita kecil bisa sangat besar bagi orang yang memerlukan, apa yang dia anggap pendek mungkin anggapan bagi orang lain panjang, dan tentu kita sudah tahu hal itu bahwa perbedaan (dualitas/berpasangan) adalah juga sudah menjadi kehendak Lillahi Rabbi Sang penguasa hati.

Menyelami dalam hati manusia ibarat menyelami dalam nya samudra, tak ada satu manusia pun yang tahu persis kedalaman perasaan hati manusia lain nya, perasaan pedih seseorang akan menjadi sangat sulit untuk kita mengerti, dan tentu kita juga sudah tahu mengenai itu.

Di sadari atau tidak, sedikit saja tingkah laku yang kita lakukan -yang mungkin kita anggap bukan masalah besar- bisa saja di anggap salah dan berdampak besar bagi orang lain, buang sampah di tempat yang salah bisa membuat petugas kebersihan marah, sembahyang tarawih 11 rakaat yang saya anggap benar bisa di anggap salah bagi orang yang shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang berbeda, kesalahan kecil yang kadang kita lakukan secara sengaja atau tidak sengaja terhadap orang lain, bisa saja di anggap besar bagi orang yang kita zalimi.
Bisa di pastikan apalagi jika kita melakukan kesalahan yang memang signifikan.

Jika saja orang yang teraniaya berdo'a kepada Sang Khalik agar sesuatu terjadi terhadap orang yang menganiaya, akan lari menghindar ke manakah orang yang menganiaya tersebut...?

Jika memang nyawa manusia hanyalah Tuhan yang mengetahui kapan harus kembali, apakah harus menunggu lebaran untuk meminta maaf...?

Astaghfirhu Allah...
Maafkan saya jika ilustrasi untuk post ini di anggap salah/terlalu vulgar, maap juga jika sempat tidak aktif atau jika nanti berhenti di dunia blog, maapin juga yah kalo lama ga apdet, kalo setiap pendapat saya salah, kalo lambat bales shoutbox, kalo jarang blogwalking, kalo ga sempet berkunjung balik, kalo apa saja atas segala kesalahan...

Terima kasih untuk semuanya

Salam

Jumat, Februari 22, 2008

Tuhan Pada Diri Manusia

Tentu kita sudah tahu bahwa sejatinya Tuhan mencakup seluruh makhluk NYA. Jari yang saya pakai untuk membuat post ini adalah milikNYA, seluruh anggota tubuh yang (bisa/tidak bisa) saya kendalikan selama ini juga milikNYA, begitupun "Santi","Mba Indah", "Angga", "Mama nya Selma", "Mba Ani", hingga "Kolor Bolong" sekali pun adalah asli milikNYA. Sang Khalik Berhak untuk berkehendak apapun terhadap apapun bentuk ciptaanNYA.

Ketika Tuhan mengirim orang -yang tidak pernah kita kenal atau bahkan pernah bertemu sekali pun- untuk datang menghampiri kemudian ramah bertanya "maaf mba, sekarang jam berapa yah?"
Sadar atau tidak kita sudah meng aplikasikan makna Tuhan dalam diri kita ketika kita ikhlas menjawab pertanyaan Tuhan dalam diri orang tersebut yang menanyakan jam.
Kamu sudah mengejewantahkan secuil dari sifat Tuhan yang ada pada diri mu ketika kamu melakukan (bahkan secuil) kebajikan untuk Tuhan yang juga mencakup pada diri manusia lain di sekitar mu, maka berlimpah lah pahala dari NYA atas segala kebajikan mu. Amin.

Lalu apa jasa yang telah kamu lakukan terhadap Tuhan? ketika (sadar/tidak sadar) lancang marah kepada Tuhan yang juga ada dalam diri seorang pembantu.
Apa jasa kita terhadap Sang Khalik? ketika (langsung/tidak langsung) membentak NYA yang juga bersemayam pada diri seorang tukang parkir.
Apa jasa kita terhadap Sang Maha Kuasa? ketika kita berbuat tidak layak terhadap mereka saudara2 kita yang Maha di sayangiNYA.
Apa jasa mu terhadap Sang Maha Suci? ketika perkataan dan tindakan mu menyakiti Tuhan yang bersemayam pada diri kedua orang tua, kaka, adik, sahabat, pacar, teman, Blogger atau siapapun manusia yang telah di ciptakan NYA dengan penuh kasih sayang...

Demi Dia yang mengatur seluruh alam semesta ciptaanNYA, yu mari yuuu... kita berjuang sebisa mungkin untuk mengendalikan nafsu yang juga di simpanNYA dalam setiap diri kita.
Kita hindari penyesalan dari sekarang agar tak ada penyesalan ketika (di mana) nanti Ruh kita sudah tidak bisa lagi untuk menyesal.
insyaAllah.