Kamis, Desember 20, 2007

Being Khusyuk (dualitas part 2)


Berbicara mengenai Ruh/Roh (kerohanian) adalah berbicara mengenai sesuatu yang ghaib.
Berbicara tentang spiritual adalah berbicara tentang sesuatu yang tidak mengenal fisik, ruang dan waktu.
ketika di sini siang di belahan bumi lain itu malam tapi di manakah siang atau malam jika bumi di singkirkan?
Sementara Ruh tidak mengenal siang atau malam, panjang pendek, dingin panas, tinggi rendah, baik buruk, maju mundur, jelek bagus, macet lancar, hidup mati, atau dualitas apapun yang menempel pada fisik waktu atau ruang karena sejatinya Ruh tidak mempunyai fisik, ruang atau waktu.
Ruh adalah sesuatu yang "satu" atau permanent alias abadi (bukan dualitas) dan kehidupan fana yang kita jalani sekarang ini adalah dunia fisik, ruang dan waktu sehingga menimbulkan dualitas yang sifatnya hanya sementara.
realitasnya memang sangat sulit menjaga Ruh untuk tetap khusyu ketika tubuh (fisik) menjalani dualitas dunia.
inilah inti mengapa kita (kita...?) menjalani hidup ini dengan marah, senang, sirik, dendam, sayang, benci, rindu, pusing, susah, sedih, stres karena Ruh yang abadi ini belum juga bisa mengendalikan keadaan dualitas yang sebenarnya temporary.
ritual sembahyang 17 rakaat sehari di tambah beberapa shalat sunah yang di lakukan hampir setiap hari tidak juga bisa mengejewantahkan makna taqwa, puasa satu bulan penuh yang dilakukan setahun sekali belum juga mampu untuk mengontrol nafsu, beragam ritual keagamaan lain nya yang juga sering di lakukan masih juga belum berdampak signifikan terhadap diri yang kotor.
mungkin hidup di sini terasa di surga seandainya Ruh ini tetap terhubung dengan Penciptanya ketika tubuh menjalani naik-turun, maju-mundur, sedih-senang, duduk-berdiri, jauh-dekat, miskin atau kaya, mencari uang atau membuang uang, mengisi energi atau membuang energi Ruh kita tetap terjaga, tetap bangun, tetap conect atau tetap khusyuk.
saya yakin bahwa sebenarnya kita bisa untuk tetap taqwa pada saat tubuh ini menjalani dualitas, untuk tetap conect di setiap waktu, ruang atau fisik apapun. itu makanya para Rasul, para Nabi, para Wali, para orang-orang suci, para manusia pilihan lain nya selalu bisa tenang pada saat apapun, masih bisa tersenyum di antara kepanikan, selalu nyantai pada saat terdesak, tidak lupa daratan ketika bahagia, tetap rilex ketika waktu di kejar deadline, tidak berlebihan di kala senang, selalu khusyuk di tengah dualitas lainnya yang cuman sementara tea...
(tingkah laku nya nggak kaya gua lah yang disconect terus...)
yah semoga kita akan selalu bisa tetap "sadar" dalam menjalani dualitas ini agar lebih tenang dalam menjalani hidup serta Dialah pemberi petunjuk kepada siapapun yang di kehendakiNya.
Amien Ya Rabb...

*terima kasih Aby Maulana

7 komentar:

Musyafir yang Insyaf mengatakan...

salam kenal mas aby ... !!
==========================
yapz... semoga kita selalu menyadari akan nikmat yang telah diberikan kepada kita.

`.¨☆¨geLLy¨☆¨.´ mengatakan...

membaca sambil manggut2...


YUp kita harus selalu ingt pada sang Pecipta

Ranny mengatakan...

aloww dah lama euy ga kesiniii...pa kabarr???btw kalo maw buka blog kuwh pake opera ajah biar bisa keliatan tuliasannya :D hikz emang seh kalo pake mozzila agak gimanaa gitu

Anonim mengatakan...

aku suka tulisan yang ini!

BRAJADENTA mengatakan...

to ibnu iasa: Amien...
do'a fi do'a

to adam brown: thanks...
but i dont receipt your email yet.

to gelly: Amien...

to ranny: AlhamduLillah baik...
oh gitu, ntar ta' coba deh...

to santi: AlhamduLillah...
makasih san...

Ummu Aisyah mengatakan...

Ruh yang khusyu bisa saja terealisasi ketika tidak disconnect. Tp gk mungkin dunk 'pakaian ruh' ada dalam dualitas dunia,salah2 bisa jadi orang nyebut kita maznun. Jdi jalan tengahnya ada para Rasul,Nabi, para Aulia dan pra Mursyid yang mana kita yg masih kelas 'kadang ingat,kadnag lalai' walau lebih banyak lalainya kali yah :) ,kita dianjurkan selalu berkekalan menggandeng dengan ruh para aulia.

wallahu alam,
nice artikel thanks yah

BRAJADENTA mengatakan...

to mama ais: Alhamdulillah, makasih atas ilmu nya mba...
btw maznun itu apa yah? :I